Kabar Bengkulu – Dunia industri merupakan salah satu tonggak penting dalam memajukan perekonomian dan bisnis di suatu daerah. Oleh karena itu, perlu adanya pembangunan Pabrik Industri untuk menopang pendapatan daerah. Selain menambah penghasilan daerah, juga bisa mengurangi pengangguran di tengah masyarakat.
Dalam hal ini, salah satu Desa di Kecamatan Ipuh, Desa Semundam. Memiliki rencana untuk membangun pabrik CPO, yang akan didirikan di wilayah Desa Semundam.
Saat dikonfirmasi oleh kabarbengkulu.id (23/11), salah satu pemilik lahan tempat rencana pembangunan Pabrik CPO dan juga Anggota BPD Desa Semundam, Bambang Herwanto, SP. Dirinya mengatakan, menyambut baik adanya rencana pembangunan pabrik CPO di Wilayah Desa Semundam. Apalagi ini untuk kemajuan desa, dan bisa menekan angka pengangguran yang ada di Desa Semundam dan sekitarnya.
“Untuk kemajuan Desa, saya pribadi sangat mendukung rencana tersebut. Kapan perlu, saya siap memberikan tanah secara gratis,” kata Bambang.
Terpisah, salah satu Tokoh Kabupaten Mukomuko dan juga warga Desa Semundam, H. Suharto. Dirinya sangat mendukung rencana pembangunan pabrik CPO yang akan dibangun di wilayah Desa Semundam. Karena dengan adanya pabrik tersebut nantinya, akan memberikan manfaat bagi Desa dan masyarakat sekitar.
“Saya sangat mengapresiasi rencana tersebut. Karena bisa meningkatkan perekonomian Desa, dan bisa menjadi salah satu tempat bagi masyarakat untuk mencari rezeki,” kata Suharto.
Suharto juga menambahkan, pembangunan pabrik CPO di Desa Semundam baru sebatas perencanaan. Untuk sekarang, masih dalam proses pembebasan lahan dan penawaran kepada pihak investor. Apabila sudah menemukan investor yang siap membantu pembangunan pabrik tersebut, maka akan diadakan musyawarah dengan masyarakat. Musyawarah ini sendiri bertujuan untuk memberi tahu masyarakat tentang akan dibangunnya pabrik, dan juga untuk menampung aspirasi dari masyarakat demi kelancaran pembangunan serta pengoperasian pabrik nantinya.
“Bagaimana mau musyawarah dengan masyarakat, sedangkan ini baru tahap perencanaan dan masih mencari investor yang siap bantu. Maka dari itu, apabila ada seseorang yang mengaku sebagai tokoh masyarakat Desa Semundam, dan menolak pembangunan pabrik tersebut karena belum adanya musyawarah dengan masyarakat, itu tidak benar,” pungkas Suharto. (dee)