IPUH,kabarmukomuko.co.id – Pelaksanaan Titik nol Desa Pulai Payung dihadiri Camat Ipuh, Kasi EkoBang Kecamatan Ipuh Kamtibmas, Babinsa, Kades, BPD ,pendamping desa dan pendamping lokal desa, serta pemerintah kecamatan Ipuh bersama perangkat desa. Selasa (5/5/20)
Kades Pulai Payung H.Herman mengatakan Pelaksanan Titik nol Desa Pulai Payung pengerjaan Sumur Bor di Dusun I,II dan III dengan sumber dana DDS dengan Volume 8 titik pengerjaan dan jumlah anggaran sebesar Rp 276 .722.000 dan Titik nol bertanda akan dimulai Pembangunan Sumur Bor, “Tujuannya agar masyarakat lebih mudah untuk mencari air bersih.”jelasnya.
Beliau menambahkan karena selama musim kering untuk mencari air besih yang bisa dikonsumsi warga sangat sulit, selama musim kering warga menkonsumsi sumur bagi yang ada dan air sungai, padahal air sungai itu tidak menjamin untuk kesahatan dan bahkan air sumur pun ikut kering. Pengajuan pembuatan sumur bor ini adalah pengajuan pada tahun 2019 yang baru terlealisasi saat ini dan semoga dengan adanya pembangunan sumur bor mampu meminimalis kesusahan warga dalam menghadapi musim kering nanti. “ucapnya.
Camat Ipuh Sepradanur,S.Sos berharap Pembangunan Sumur Bor dapat bejalan baik tanpa ada halangan dan supaya cepat digunakan warga Desa Pulai Payung dan beliau juga berpesan kepada Kepala Desa dan TPK, saya mohon dalam bekerja pelaksanaan DD ini tolong di akomodir masyarakatnya serta dilibatkan dalam pekerjaan supaya dapat menambah penghasilan.”ungkapnya
Kasi Ekonomi dan Pembangunan (EkoBang) Kecamatan Ipuh Hernita,S. Sos mengatakan proses pembangunan Sumur Bor ini tidak mudah, harus ada dukungan dari warga setempat agar pembangunan sumur bor dapat berjalan lancar dan aman.
“Semoga dengan adanya Pembangunan Sumur Bor ini dapat mempermudah dan memperlancar keperluan masyarakat untuk mencari air bersih dan layak di konsumsi masyarakat Pulai Payung.”harapnya.
Beliau pun menambahkan dalam situasi Pandemi Covid-19 dalam pelaksanaan pembangunan harus mematuhi Kebijakan Protap Kesehatan dalam penanganan penyebaran Virus Corona .”tutpnya (nf)