KM , Bengkulu – Debat terbuka putaran kedua atau debat pamungkas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu 2020 yang disiarkan oleh salah satu televisi swasta berlangsung sengit antar paslon.
Di segmen kedua Rohidin Mersyah menjawab pendalaman visi-misi program kerja yang akan di terapakan jika terpilih kembali. Senin (23/11/20)
Moderator memberi Pertanyaan terkait misi ketiga yang ditawarkan sangat relevan dengan tema debat hari ini. Pertanyaan yang dilayangkan moderator kepada Rohidin Mersya yaitu “bagaimana strategi dalam menciptakan birokrasi yang baik, bersih yang bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme di Provinsi Bengkulu.
“Di pelayanan publik tidak akan mungkin baik dan prima kalau korupsi terjadi dimana- mana, sebaliknya kalau korupsi bisa dihilangkan maka insya Allah pasti pelayan publik pun akan berjalan dengan baik,” tegas Rohidin.
Maka langkah pertama yang akan kami lakukan dan sudah dilakukan saat ia menjabat dua tahun sebagi Gubernur Bengkulu yang pertama penataan para pegawai yang ada di Provinsi Bengkulu.
“Dengan cara kita harus melakukan promosi dan memutasi pegawai itu dilakukan secara objektif dan transparan dan menggunakan tim independen sehingga jabatan tersebut betul diserahkan kepada yang berhak mendudukinya. Kita menghilangkan betul yang namanya jual beli jabatan sogok dalam penerimaan CPNS, yang dulu sering kali kita dengar isu ada yang namaya kartu perdana dan isi ulang kalau tidak biasanya di copot lagi dari jabatannya. Kehancuran birokrasi Bengkulu berawal dari sogok menyogok, dan jual beli jabatan,” ungkapnya.
Rohidin Mersyah juga menegaskan selaku Gubernur atau Leader di Provinsi Bengkulu harus memberi contoh untuk tidak korupsi sehingga akan dilanjutkan oleh bawahannya dari eselon satu sampai staf yang terendah.(nf)