KM – Terkait isu tentang pemerintah tak memperdulikan kondisi akses jalan dan jembatan yang terletak di Desa Tanjung Jaya Kecamatan Ipuh, hal ini menimbulkan respon Kepala Desa (Kades) Tanjung Jaya, Pajar Dwi Atmojo. Menurutnya kegiatan gotong-royong yang ada di Desa Tanjung Jaya dilaksanakan rutin tiap 3 bulan, bahkan untuk perbaikan jembatan biasanya Pemdes langsung koordinasi dengan pihak Pemkab Mukomuko. Bukan hanya jembatan, kegiatan gotong-royong yang dilaksanakan Pemdes Tanjung Jaya meliputi Tempat Pemakaman Umum (TPU), Lingkungan Balai Desa, Lapangan Desa, Serta Jalan Umum yang jadi akses masyarakat sehari-hari.
”Untuk kegiatan gotong-royong kami rutin tiap 3 bulan. Bahkan untuk jembatan, apabila Pemkab belum memiliki dana untuk menukar papan jembatan, pihak desa dengan mandiri menalangi pembelian papan sebelum digantikan oleh pihak Pemkab,”kata Pajar.
Pajar menambahkan, dirinya mengapresiasi yang dilakukan oleh Perkumpulan Pengusaha yang telah membantu dalam perbaikan jembatan, karena dengan adanya bantuan tersebut dapat meringankan pekerjaan dari Pemdes Tanjung Jaya.Namun kami berharap apabila pihak pengusaha ingin melakukan perbaikan agar berkoordinasi dengan pihak Pemdes Tanjung Jaya.
”Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih dengan bantuan perbaikan jembatan oleh Perkumpulan Pengusaha yang ada di Kecamatan Ipuh, ini sangat membantu Pemerintah. Namun harapan kami agar berkoordinasi dengan Pemdes Tanjung Jaya supaya dikerjakan bersama-sama,”tambahnya.
Masih Pajar, dirinya berharap kepada masyarakat, apabila terdapat isu tentang kurangnya perhatian dari pemerintah agar di telaah lebih dalam serta di cek kembali kebenarannya. Jangan sampai masyarakat termakan berita palsu/Hoax yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Terpisah, Camat Ipuh, Sepradanur, S.Sos mengatakan prihal perbaikan jembatan sudah ada diusulkan ke Pemkab Mukomuko, namun karena keterbatasan anggaran maka belum dapat direalisasikan. Untuk saat ini tambal sulam yang sering dilakukan Pemdes Tanjung Jaya dan beberapa desa lainnya serta Pengusaha-pengusaha yang aktifitasnya melintasi jalan tersebut, merupakan bukti bahwa Pemerintah berperan dalam akses yang digunakan masyarakat. Jadi kritik dan saran dari segala unsur kami ucapkan terima kasih, asalkan tujuannya untuk membangun daerah kita.
”Pemerintah Desa dan Kecamatan sudah mengusulkan perbaikan dari lantai kayu menjadi beton, namun karena keterbatasan anggaran di kabupaten maka belum dapat direalisasikan. Untuk masalah kritik dan saran akan kami tampung namun selagi itu tujuannya untuk membangun daerah,”pungkas Sepradanur. (est)