Kabar Bengkulu – Marak persoalan ijazah ditahan oleh pihak sekolah menjadi perbincangan hangat dipublik. Persoalan ini seolah menyudutkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang seakan Rohidin lah yang bersalah.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Relawan Brader Rohidin, Rico, padahal jauh sebelum itu Gubernur telah mengintruksikan kepada seluruh SMA/SMK untuk tidak menahan ijazah apapun alasannya. Bahkan baru-baru ini juga melalui Dinas Pendidikan Provinsi Bengulu, Gubernur juga mengeluarkan surat edaran dengan nomor B. 400.3 2192/Dikbud/2024 untuk kepala SMA/SMK se-Provinsi Bengkulu perihal larangan menahan ijazah.
Meski begitu persolan ini tetap menjadi perbincangan akibat oknum tertentu yang dengan keji memfitnah Gubernur atas hal tersebut.
“Kasian masyarakat, malah ada yang merespon negatif persoalan tersebut walaupun sudah dipecahkan persoalannya,” ucapnya.
Jika ingin dikaji lebih luas, sampainya, pasti ada juga persoalan ini ditingkat SD dan SMP. Tetapi pihaknya enggan menggali itu, karena pihaknya menganggap itu sebuah ke dzoliman. Kedzoliman terhadap Rohidin ini tidak dirasakan pada persoalan itu saja, tetapi pada persoalan jalan mulus. Di media sosial banyak yang mengira Rohidin tidak membangun jalan mulus, padahal banyak sekali jalan yang dibangun oleh Rohidin, anggaranya pun funtastis.
Ia juga menyebut, bahkan ada pula yang membandingkan jalan mulus ini dengan Kota Bengkulu yang seolah program 1000 jalan mulus benar adanya. Jika kita telusuri malah di gang-gang Kota Bengkulu hampir seluruhnya rusak parah dan tidak tersentuh pembangunan dari 10 tahun lalu.
Pada akhirnya banyak masyarakat mengumpulkan dana pribadi untuk bergotong royong memperbaiki jalan gang tersebut. Apalah daya bangunan yang terbuat dari semen tersebut, tidak lama sudah hancur lagi.
“Yang kami tahu masyarakat di gang-gang kecil itulah yang membutuhkan jalan mulus, bukan yang terlihat saja. Kalau jalan poros siapapun pemimpin pasti akan memperbaikinya,” ucapnya.
Ia juga menilai, 1000 jalan mulus hanya selogan saja, faktannya tidak sampai 1000 jalan yang diperbaiki.
“Itupun pembangunannya melalui pinjaman ke Bank BJB dan masyarakat yang membayarnya lewat kenaikan pajak,” terangnya.
Melihat ini dirinya merasa miris dengan keadaan ini, sebab pihaknya tidak ingin melakukan hal-hal tersebut. Menurutnya ini pesta demokrasi yang seharusnya kita rayakan bersama dengan aman, nyaman dan damai bukan saling serang.
“Untuk itu, saya harap bagi siapapun pemilik akun baik palsu atau tidak, janganlah membuat provokasi, apalagi memfitnah. Mari kita ciptakan Pilkada Bengkulu yang damai, toh setelah itu kita akan tetap bersatu,” tutupnya.(KB/kay)