Kabar Pendidikan – Dalam upaya memperdalam pemahaman siswa terhadap materi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBD Desa), guru Ekonomi MAN 1 Mukomuko mengajak siswa kelas XII D melakukan kegiatan pembelajaran di luar sekolah dengan mengunjungi Kantor Desa Pulai Payung dan Pasar Baru, Jum’at (24/10). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa terkait pengelolaan keuangan desa dan dampaknya terhadap perekonomian lokal.
Kunjungan pertama dilakukan di Kantor Desa Pulai Payung, di mana siswa diperkenalkan pada struktur dan proses penyusunan APBD Desa oleh Kepala Desa Pulai Payung, Bapak Mustar. Dalam paparannya, Bapak Mustar menjelaskan berbagai sumber pendapatan desa, alokasi anggaran, serta prioritas penggunaan dana desa untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
“APBD Desa adalah salah satu instrumen penting dalam pembangunan desa. Kami berusaha agar anggaran ini bisa digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas layanan publik,” jelas Bapak Mustar kepada para siswa.
Para siswa juga diberi kesempatan untuk melihat secara langsung dokumen-dokumen keuangan desa, serta berinteraksi dengan perangkat desa terkait proses penyusunan dan implementasi APBD. Hal ini memberikan gambaran nyata kepada siswa tentang bagaimana teori yang dipelajari di kelas diterapkan di dunia nyata.
Guru Ekonomi MAN 1 Mukomuko, Ibu Nurhamidar, yang mendampingi kegiatan ini mengatakan, “Melalui kunjungan ini, kami berharap siswa dapat lebih memahami bagaimana anggaran desa dikelola dan dampaknya terhadap perekonomian desa,”ucapnya
Karena ,tambah Nurhamidar ini adalah cara untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata, sehingga siswa bisa melihat langsung peran anggaran dalam membangun desa.
Setelah dari Kantor Desa, kegiatan dilanjutkan ke Pasar Baru. Di sini Bapak Kepala Desa Pasar Baru, Surahmin menjelaskan kepada para siswa bagaimana mempelajari APBD Desa, berkontribusi pada pengembangan sektor ekonomi lokal, seperti pengelolaan pasar dan pemberdayaan pedagang kecil. Para siswa berinteraksi dengan pedagang dan mempelajari bagaimana dukungan dana desa digunakan untuk memperbaiki fasilitas pasar dan meningkatkan kesejahteraan para pedagang.
Kepala MAN 1 Mukomuko, Hj. Nursyamsiah, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran kontekstual yang dirancang untuk menghubungkan siswa dengan dunia nyata. “Kami ingin siswa tidak hanya paham teori, tetapi juga melihat bagaimana teori itu diterapkan di lapangan. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan wawasan mereka,” katanya.
Dengan adanya pembelajaran di luar sekolah ini, diharapkan para siswa MAN 1 Mukomuko dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif tentang pengelolaan anggaran desa dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.