KM, Bengkulu- Debat terbuka putaran kedua yang disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta di Provinsi Bengkulu pasangan Calon Nomor Urut 2 Dr. H. Rohidin Mersyah – Dr. H. Rosjonsyah Syahili masih tetap mendominasi jalannya debat dengan jawaban yang sangat sesuai dengan visi dan misi serta dengan keinginan Masyarakat Provinsi Bengkulu.Senin malam (23/11/20)
Dalam debat kedua ini juga mengangkat tema penyelesaian persoalan daerah dan lingkungan ranah lingkungan hidup terkait tema tersebut moderator memberi pertanyaan debat yang mana para Aktivis lingkungan hidup mempersoalkan terkait limbah PLTU dan Kerusakan di Pulau Tikus.
“Menyelamatkan lingkungan itu adalah poin terpenting dalam menyelamatkan generasi selanjutnya. Maka terkait transkipmen kita telah mengeluarkan peraturan gubernur tentang larangan transipmen di pulau tikus dan dipastikan tidak boleh dilakukan”.
Terkait limbah di PLTU, “saya pastikan kemaren saya sudah mengundang inspektorat jendral ESDM. Saya ingin memastikan bahwa Gubernur dengan keras memastikan kalau teknologi pengolahan limbahnya tidak dipastikan aman bagi lingkungan, aman bagi biota laut, aman bagi mayarakat sekitar, saya pastikan saya tidak akan menyetujui sertifikat berlayar oprasinya”, Tegas Rohidin Mersyah
Namun persolan lingkungan yang lebih penting di Bengkulu adalah banjir, malam ini saya sampaikan ungkapan keprihatinan atas banjir yang terjadi di Provinsi Bengkulu.
Rohidin Mersyah mengungkapkan “Faktor utama banjir di Bengkulu ini terjadi di hulu dimana aktivitas tambang. Salah satu aktivitas tambang DMQ yang salah satunya punya keluarga besar calon Gubernur nomor tiga pak Agusrin M Najamuddin. Yang pada tahun ini mendapatkan rapot merah dari Kementrian Lingkungan Hidup, dengan kinerja lingkungan yang sangat buruk.
“Penyebab banjir kota yang kedua adalah soal sub persoal lingkungan perizinan tata kota cipmen area Kota Bengkulu sangat buruk, lokasi pengelolaan TPAnya tidak ada maka pertumbuhan perumahan yang sangat pesat di kota Bengkulu, yang tidak diikuti dengan kepatuhan tata Ruang kemudian dengan sistem drenase yang bagus, itulah yang menyebabkan banjir besar di kota Bengkulu”, ungkap Rohidin Mersyah.(ah)