KM – Dalam rangka mengembangkan produk kerajinan unggulan yang berkualitas sebagai ikon Provinsi Bengkulu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bengkulu menggelar pameran Cerita Wastra Dekrasda 2021. Dalam ajang ini Kabupaten Mukomuko dengan ikon Batik Tando Pusako Kabupaten Mukomuko mendapatkan juara 1 dan juara Favorit Cerita Wastra sebagai model Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan (PKK) Kabupaten Mukomuko, Nurliyana Habsjah, SE, M.Pd sebagai juara favorit dan Uci Rahayu sebagai juara 1. Hal ini menjadi kebanggan masyarakat Kabupaten Mukomuko, khususnya dalam melestarikan budaya serta menjadi motivasi untuk memperkenalkan lebih jauh budaya yang ada di Kabupaten Mukomuko.
Kain Batik “Tando Pusako” menjadi salah satu ciri khas daerah yang merupakan perpaduan keberagaman akan kekayaan flora dan fauna yang terdiri dari ”Ikan Mikih” dan Lokan yang merupakan makanan khas Mukomuko serta pohon sawit yang menjadi sumber ekonomi utama masyarakat Mukomuko digabungkan dengan Carano sebagai simbol adat istiadat Mukomuko yang terbalut dalam harmonisasi Bunga Rafflesia melahirkan Kain Batik Tando Pusako sebagai kain ciri khas Kabupaten Mukomuko.
Selain batik tando pusako, Kabupaten Mukomuko juga memiliki berbagai destinasi wisata alam dan cagar budaya yang tersebar diseluruh kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Mukomuko.
Saat dikonfirmasi kabarmukomuko.co.id Ketua Tim PKK Kabupaten Mukomuko, Nurliyana Habsjah, SE, M.Pd mengatakan dirinya sangat berterima kasih atas support dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Mukomuko yang telah memfasilitasi untuk ikut dalam kegiatan ini, dan kami sangat bangga dapat memperkenalkan Batik Tando Pusako ke tingkat provinsi. Harapannya Batik Tando Pusako dapat dikenal oleh Masyarakat luas bahkan sampai ke tingkat Nasional nantinya.
”Kami berterima kasih atas support dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Mukomuko yang telah memfasilitasi dengan ikut serta dalam kegiatan ini. Kami berharap Batik Tando Pusako dapat diperkenalkan hingga tingkat Nasional agar Batik asal Kabupaten Mukomuko ini dapat dikenal masyarakat luas,”. Kata Nurliyana.
Nurliyana menambahkan, untuk kedepannya, budaya-budaya yang ada di Kabupaten Mukomuko dapat ikut diperkenalkan, agar budaya yang ada dapat terus dilestarikan sehingga Kabupaten yang kita cintai ini semakin dikenal.
”Kedepannya, kami berharap agar budaya-budaya yang ada di Kabupaten Mukomuko juga ikut dikenal oleh masyarakat luas. Terkhusus untuk millenial, diharapkan dapat berperan agar budaya di Kabupaten Mukomuko dapat terus dilestarikan,” pungkas Nurliyana.(er)