Kabar Bengkulu– Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) terus digenjot pemerintah pusat, salah satunya Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) non tunai maupun sembako untuk masyarakat.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan Perekonomian akan bergerak jika ada perputaran sumber daya. Semakin cepat perputaran maka perekonomian akan semakin baik.
Perputaran itu salah satunya digerakkan oleh pemerintah melalui program-program bantuan sosial (Bansos).
“Berdasarkan evaluasi terakhir, untuk penyaluran bansos di Bengkulu patut diapresiasi dan mencapai prestasi yang membanggakan baik bansos pangan nontunai ataupun bansos sembako,” ujar Gubernur saat membuka Rapat Koordinasi Program Bantuan Sosial Tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2021, “Evaluasi pelaksanaan bantuan sosial program sembako di Provinsi Bengkulu” di Mercure Hotel, Senin (27/9).
Lebih lanjut, Rohidin berharap tiga pilar penyaluran Bansos yaitu perhimpunan bank negara (Himbara), E-warung, dan pendamping dapat bekerja maksimal memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
“Tiga pilar ini memiliki peran penting berjalannya program ini, sehingga nantinya bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran,” seru Rohidin
Sementara itu, anggota DPR RI M. Soleh mengungkapkan persoalan seputar bantuan sosial, memang masih terdapat kendala dan mesti diselesaikan secara bersama. Mulai dari data, validasinya, hingga kualitas bantuan yang diserahkan ke penerima manfaat.
“Bahkan, ada bantuan yang hanya berisi beras dan telur, padahal sudah dibuat aturan bantuan yang diberikan harus barang yang mengandung karbohidrat, protein hewani nabati, mineral dan sebagainya,” terang anggota DPR RI komisi 8 ini.
Kemudian, M. Soleh menegaskan pihaknya (Komisi 8 DPR RI) akan mengawasi terkait penyaluran bantuan sosial ini dan mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi.
“Jangan lagi ada permainan, atau penyelewengan dalam proses penyaluran bantuan sosial ini. Kasihan, masyarakat sudah susah jangan dibuat tambah susah,” terang M. Soleh yang pernah menjabat sebagai Ketua DPD RI.